Rabu, 27 Februari 2019

Mencoba Berpikir Kreatif

          Sebab menjadi kreatif adalah pilihan, dan kita bisa melakukannya dengan merubah cara berpikir dan tingkah laku kita setiap hari, sehingga secara spontan dalam menghadapi masalah ataupun tantangan. Kita semacam akan memiliki kekuatan superpower yakni Creatifity. Berikut ini adalah 11 langkah yang dapat membuat Anda menjadi pribadi yang kreatif.
 
1. Membawa buku kecil dan membuat catatan
          Kita tak tahu kapan kita akan mendapat ide, menemukan berlian dari dalam otak kita, maka dari itu sebaiknya kita membawa buku kecil dan mencatat apapun yang sepertinya menarik untuk kita. Walapun hanya hal-hal sederhana. Suatu saat, kumpulan ide tersebut disatukan akan menjadi gebrakan luar biasa.

2. Penulis Bebas
         Apapun yang Anda rasakan, Anda pikirkan cobalah untuk di tumpahkan kedalam secarik kertas, dengan begitu pemikiran kita akan berkembang.

3. Terbuka
            Terbuka dengan kritik dan saran, dengan begitu, kita akan tahu banyak sudut pandang mengenai permasalahan.

4. Kelilingi diri dengan orang-orang kreatif
         Kreatif adalah jenis penyakit yang mudah menular jika kita sering berkumpul dengan orang-orang yg kita anggap kreatif, dengan berbagi pengalaman, melihat langsung pola pikir dan cara mereka melakukan sesuatu, kita bisa menjadi kreatif pula.

5. Kolaborasi
           Memadukan pemikiran kita dengan pemikiran orang lain akan memunculkan suatu pandangan yang luar biasa, yang sebelumnya belum pernah kita pikirkan.

6. Coba hal baru dan kunjungi tempat baru
           Apapun yang Anda lakukan jangan terpaku dalam rutinitas cobalah hal2 baru, dan berkunjung ke tempat2 yang baru pula.

7. Latihan & Jangan Menyerah
        Berlatih, tak kenal putus asa, dan berani membuat kesalahan. Dengan begitu kita akan sadar dan belajar betapa bermanfaatnya usaha yang telah kita lalui.

8. Ambil resiko, Break the rule
           Tak takut untuk berbeda, namun harus punya landasan bahwa yang kita lakukan itu benar.

9. Jangan meniru orang lain
           Jadilah diri kita sendiri, kita adalah kita, bukan kita ingin menjadi Bill Gates / Steve Jobs / siapapun itu.

10. Have fun seriously
           Bersenang-senanglah dengan apa yang kita lakukan, dan tentunya harus tetap dalam usaha mewujudkan target.

11. Selesaikan
          Selesaikan apapun yang sudah kita mulai.

Kreativitas hanya menghubungkan hal. Ketika Anda meminta orang-orang kreatif menjelaskan bagaimana mereka melakukan sesuatu, mereka merasa sedikit mengerti apa yang benar-benar mereka lakukan. Mereka hanya melihat sesuatu, lalu menemukan  sesuatu yang jelas bagi mereka.Steve Jobs

Rabu, 20 Februari 2019

Cara Untuk Menemukan Passion dalam Dirimu

“Passion kamu apa sih?”
“Apa sih bakat dan kemampuanmu?”

Sebagian dari kamu pasti pernah bingung ketika ditanya hal serupa? Dan ujung-ujungnya timbul pertanyaan untuk diri sendiri, “Sebenarnya, apa sih passion yang saya miliki?”
Kalau sampai hari ini, kamu masih bingung dan bertanya-tanya tentang passion-mu, tenang dan jangan berkecil hati. Itu salah satu hal yang wajar kok! Karena menemukan passion seiring dengan menemukan jati diri. Untuk menemukan passion memang tidak mengenal usia kok, mau tua-muda bukan masalah, tidak ada kata terlambat guys!
Nah, buat kamu para creative people, mumpung masih muda, ada baiknya cepat temukan passion-mu. Karena semakin cepat kamu menemukannya, semakin luas kesempatan yang akan muncul di hadapanmu untuk bisa mengembangkannya. Lalu bagaimana sih cara menemukannya? Berikut 5 hal yang dapat membantumu menemukan jawabannya.

1. Cari tahu hal apa yang paling kamu sukai (What do You Love to Do?)
Sebagian dari kita pasti punya hobi atau kesukaan yang sering dilakukan di waktu senggang, seperti menggambar, menulis, membaca buku, bernyanyi, atau bahkan bermain musik? Explore lebih dalam hal yang sering kamu lakukan dan coba lakukan berulang kali. Banyak orang yang menganggap hal ini buang-buang waktu. Tapi percayalah, untuk menemukan passion, terkadang, harus ada waktu yang dikorbankan.

2. Kamu tidak pernah merasa bosan untuk melakukannya
Saat melakukan kegiatan tersebut, kamu tidak pernah bosan untuk melakukannya, malahan  ingin mencobanya berulang kali. Selain itu, kamu juga tidak pernah lelah untuk melakukannya hingga waktupun terasa cepat berlalu.

3. Rasa penasaran kamu semakin tinggi
Semakin sering melakukannya, maka rasa penasaran kamu terhadap kegiatan itu semakin tinggi dan semakin ingin untuk memecahkan masalahnya. Contoh, jika kesukaan kamu adalah berfoto-foto, maka kamu akan terus menggali rasa penasaranmu terhadap dunia fotografi. Kamu akan terus mengulik teknik seputar fotografi dan mempraktikkannya agar dapat menghasilkan foto yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

4. Kamu tidak pernah takut untuk melakukannya
Karena kamu suka dan cinta terhadap kegiatan tersebut, maka kamu tidak pernah takut untuk melakukannya. Kamu juga tidak takut untuk memperlihatkan hasil karyamu walaupun belum sempurna karena kamu tidak takut untuk mendapatkan kritik atas karyamu. Kamu tahu kritik dari mereka dapat membangun lagi potensi dan bakat yang ada dalam diri sehingga membuat jauh lebih baik ke depannya.

5. Cenderung lebih peka terhadap kegiatan tersebut
Orang yang memiliki passion di suatu bidang tertentu biasanya memiliki kepekaan tersendiri terhadap suatu kekurangan dan kelebihan di bidang tersebut. Misal, kamu sangat peka terhadap penilaian gaya berbusana seseorang, mungkin passion kamu adalah menjadi desainer? atau mungkin kamu mampu menyadari dengan cepat di mana letak kerusakan komputer? Bisa jadi, kamu bisa menjadi seorang ahli komputer karena di situlah letak passion-mu.

Source: 1

Rabu, 13 Februari 2019

Membuat Ide Awal dalam Naskah Film Pendek

Dalam artikel kemarin saya sudah menjelaskan bagaimana cara menulis naskah film pendek. Sekarang, saya ingin memberitahu kamu cara menjaga fokus cerita dari ide awal hingga akhirnya menjadi naskah? Caranya memang susah-susah gampang, tetapi saya selalu menyarankan untuk mengikuti langkah-langkah menulis naskah film pendek sesuai urutan. Selalu mulailah dengan premis, kemudian menjabarkannya menjadi sinopsis, lalu menjadi treatment, sebelum memberikan dialog-dialog menjadi naskah yang utuh.   Ikuti urutan tersebut dan jangan sampai terbalik.
Apa sih sebetulnya premis, sinopsis, treatment, dan naskah? Kami coba jabarkan di bawah sini. Berikut inilah langkah-langkah menulis naskah film pendek:

Mulailah dengan Premis

Ada pepatah yang mengatakan bahwa jika kamu tak bisa menjelaskan sesuatu dengan sederhana, maka kamu tak cukup mengerti. Pepatah ini berlaku dalam penulisan skenario. Jadi, silahkan camkan baik-baik pepatah tersebut sebelum kamu memulai proses kreatifmu.
Kamu harus bisa menjelaskan ceritamu dalam satu kalimat. Pernahkah kamu mendengar istilah elevator pitch? Ini adalah istilah yang menjelaskan sebuah perandaian dimana kamu bertemu seorang produser ternama di sebuah lift dan tiba-tiba ia menanyakan apa yang sedang kamu kerjakan. Penjelasan panjang dan bertele-tele tidak akan membuatnya tertarik, sementara beberapa detik kemudian, ia sudah tiba di kantornya, meninggalkan kamu yang masih belepotan menjelaskan. Jelaskan dengan singkat, lugas, dan tepat.
Apa itu premis? Premis adalah pernyataan cerita dan masalah yang menggerakan cerita. Dalam sebuah premis terkandung (1) karakter & atributnya, (2) aksi/tindakan, (3) situasi. Biasanya, ketika menulis premis, nama karakter belum disebut, melainkan menjelaskan atributnya. Berikut contoh-contoh premis beberapa film Pixar yang terkenal (kami terpaksa mengambil contoh film panjang yang terkenal untuk memudahkan teman-teman pembaca, film Pixar selalu menjadi contoh yang baik, karena premisnya sederhana dan mudah diidentifikasi):

Finding Nemo: Seekor ikan badut menantang marabahaya di samudera lepas untuk mencari anak semata wayangnya yang diculik oleh seorang penyelam tak dikenal.
Toy Story: Sebuah boneka koboi kesayangan pemiliknya merasa terancam & cemburu dengan kedatangan mainan Astonot baru.

Sekarang apa premis ceritamu? Coba jabarkan dan identifikasi ceritamu ke dalam satu kalimat. Sisihkan dulu detail-detail, karena kita belum sampai pada tahap itu. Lihatlah big picture-nya, identifikasi strukturnya, dan jangan lekas melaju ke tahap berikutnya sebelum premis ceritamu solid.
Coba diskusikan premis ceritamu dengan teman-teman satu produksimu. Bahas bersama kemungkinan-kemungkinan lain. Tampung semuanya dan jangan kesampingkan  pendapat teman-temanmu. Pada tahap ini, kamu memang harus terbuka dengan segala kemungkinan. Begitu kamu yakin dengan premis ceritamu, lanjutkan ke tahap berikutnya.

Jabarkan Premis Menjadi Sinopsis Pendek

Kamu sudah punya satu kalimat yang menjelaskan film pendekmu secara keseluruhan. Sekarang, coba jabarkan satu kalimat ceritamu menjadi tiga kalimat. Tiga kalimat ini disebut sinopsis. Sekali lagi, jangan terpaku pada detail-detail yang tidak perlu karena kita belum sampai ke sana. Pilihlah kalimat dengan bijak, karena ini akan menentukan proses penulisanmu berikutnya. Jika kamu mulai keluar dari fokus, ingatlah kembali satu kalimat premismu, agar cerita tidak kehilangan fokus.
Perhatikan pula hubungan sebab-akibat dalam menulis kalimat sinopsis. Hubungan sebab-akibat yang baik akan memudahkanmu dalam menulis babak pertama, kedua, dan ketiga. Ketiga kalimat tersebut haruslah mewakili ketiga babak tersebut. Babak pertama mewakili situasi awal, babak kedua menceritakan pokok persoalan, dan babak ketiga menceritakan penyelesaian.
Sebagai latihan, kita akan melanjutkan premis Finding Nemo dan Toy Story yang sudah kita tulis sebelumnya menjadi satu kalimat sinopsis.

Finding Nemo: Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata wayangnya yang memiliki sirip tak sempurna. Suatu ketika, sang anak tertangkap jaring nelayan dan dibawa ke Sydney, Australia. Marlin pun harus menempuh perjalanan penuh marabahaya untuk menemukan kembali anaknya.
Toy Story: Woody, mainan koboi favorit pemiliknya yag bernama Andy, merasa terancam dengan kedatangan Buzz Lightyear, mainan astronot baru yang menjadi favorit baru Andy. Suatu ketika, Woody yang cemburu tidak sengaja mendorong Buzz Lightyear jatuh keluar dari kamar Andy. Kini, Woody harus mencari Buzz Lightyear untuk mengembalikan kepercayaan teman-teman mainan penghuni kamar Andy lainnya.

Bagaimana? Kini satu kalimat premis yang sudah kalian diskusikan terasa lebih detail dan lengkap dengan nama (1) karakter dan atributnya, (2) deskripsi masalah, serta (3) langkah (action) apa yang harus diambil oleh tokoh utama. Cerita kalian akan tetap fokus karena berpegang pada premis utama.
Sekarang coba jabarkan premismu menjadi sinopsis. Lanjutkan meeting dengan teman-teman produksimu untuk menulis sinopsis. Jika ide-ide mulai berdatangan, buka kembali premismu dan refleksikan kembali apa yang menjadi fokus utamamu. Jangan pernah takut untuk kembali ke langkah pertama dan mengubah premismu. Lebih baik kamu melakukannya sekarang daripada setelahnya.
Jika kamu sudah yakin dengan sinopsismu dan teman-temanmu sudah sepakat. Mari lanjut ke langkah berikutnya yang dijamin semakin seru.

Ini dia langkah-langkah menulis naskah film pendek!

Jabarkan Menjadi Sinopsis Panjang

Kini kamu sudah memiliki sinopsis pendek yang solid. Sekarang tugasmu adalah memasukan detail-detail dari ketiga kalimat sinopsis pendekmu. Cara paling mudah adalah menjabarkan ketiga kalimat sinopsis menjadi tiga paragraf. Masing-masing kalimat di langkah sebelumnya bisa kamu jadikan topic sentence. 

Apa itu topic sentence? Topic sentence adalah kalimat utama dan pertama yang mengidentifikasikan isi paragraf. Topic sentence selalu ditulis di awal sebuah paragraf.  Ia harus bisa menjelaskan topik keseluruhan dalam satu paragraf. Topic sentence selalu didukung oleh kalimat-kalimat pendukung. Kalimat pendukung harus tetap bersinggungan dan memperkuat topik utama.
Kita ambil contoh sinopsis pendek Finding Nemo:
“Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata wayangnya yang memiliki sirip tak sempurna. Suatu ketika, sang anak tertangkap jaring nelayan dan dibawa ke Sydney, Australia. Marlin pun harus menempuh perjalanan penuh marabahaya untuk menemukan kembali anaknya.”
Sekarang masing-masing kalimat tersebut bisa dijadikan topic sentence sebuah paragraf. Contoh:
Paragraf 1: Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata wayangnya yang memiliki sirip tak sempurna.
Paragraf 2: Suatu ketika, sang anak tertangkap jaring nelayan dan dibawa ke Sydney, Australia.
Paragraf 3: Marlin pun harus menempuh perjalanan penuh marabahaya untuk menemukan kembali anaknya.
Nah sekarang tugasmu adalah menulis kalimat pendukung untuk masing-masing topic sentence di atas. Nih contohnya:
“Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata wayangnya yang memiliki sirip tak sempurna. Ia sangat menyayangi dan menjaga Nemo karena ia satu-satunya anak yang selamat dari suatu kejadian di masa lalu. Sementara itu, Nemo mulai kesal karena ia merasa ayahnya berlebihan dalam menjaga dan melindunginya.
Suatu ketika, Nemo tertangkap jaring nelayan. Dari kacamata yang penyelam yang tertinggal, Marlin mengetahui ke mana Nemo di bawa, yaitu Sydney, Australia. Marlin tidak sengaja bertemu dengan Dory, seekor ikan penyandang masalah ingatan jangka pendek, yang bersedia membantu Marlin.
Marlin pun harus menempuh perjalanan penuh marabahaya untuk menemukan kembali anaknya. Beberapa kejadian pun harus dihadapinya, mulai dari tertelan ke perut ikan paus, bertemu pasukan penyu yang sedang migrasi, hingga bertemu kawanan ikan hiu. Bersama Dory, mereka mengarungi samudera luas menuju Sydney untuk mencari Nemo.”
Kira-kira begitulah apabila ketiga kalimat tersebut dijabarkan menjadi tiga paragraf. Sekarang coba jabarkan tiga kalimat sinopsis pendekmu menjadi tiga paragraf. Deskripsikan kejadian-kejadian dengan lebih rinci dan detail. Pastikan tokoh utamamu mengalami masalah serius, buat hidupnya susah, beri ia pelajaran hidup berarti, seperti Marlin. Jika kamu merasa ceritamu mulai bertele-tele, hentikan sejenak, lihat kembali premismu, ingat kembali fokus utamamu. Tetaplah berpegang pada satu kalimat premis utamamu!

Ini dia langkah-langkah menulis naskah film pendek!

Lanjutkan Menjadi Sebuah Cerpen (Treatment)

Oke, sekarang ceritamu sudah semakin detail, bukan? Jangan puas dulu, karena perjalananmu masih panjang sampai naskahmu siap untuk dieksekusi. Sekarang kamu punya tiga paragraf yang berisi karakter, masalah, dan tindakan yang diambil oleh sang karakter. Tugasmu adalah menjabarkan lagi tiga paragraf tersebut menjadi cerpen (cerita pendek) yang terdiri dari beberapa paragraf.
Kamu bisa cari berbagai referensi cerpen baik di Google, perpustakaan, maupun toko buku. Jangan khawatir dulu soal dialog yang diucapkan oleh karakter, jangan khawatir pula soal pembagian adegan maupun urutan shot. Itu urusan nanti. Sekaramng fokus dulu pada penjabaran tiga paragraf sinopsis panjang. Berpeganglah pada struktur yang sudah kau tulis di sinopsis panjang. Ketika kamu mulai hilang fokus dan merasa cerita mulai bertele-tele, buka kembali premis utamamu dan ingat kembali apa yang menjadi fokus utamamu.

Cara paling mudah untuk melakukannya adalah menjabarkan lagi masing-masing paragraf menjadi tiga paragraf. Misalnya dalam kasus Finding Nemo, kamu bisa jabarkan lagi paragraf pertama yang berisi situasi awal hubungan Marlin dan Nemo ke dalam tiga paragraf. Perkaya tulisanmu dengan penggambaran latar tempat dan waktu yang lebih detail. Bangun nuansa menggunakan kata-kata sifat untuk membantu pembaca memahami dunia yang sedang kamu bangun. Lengkapi pula dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh karakternya.
Ingat, jangan lupakan struktur utama ceritamu. Jangan takut untuk buka kembali premis utamamu. Jika kamu sudah merasa puas dengan cerita pendekmu (dalam film biasa disebut treatment), mari melaju ke tahap berikutnya: penulisan naskah.

Ini dia langkah menulis naskah film pendek.

Tulis Ulang Cerpenmu dalam Format Naskah & Tambahkan Dialog

Jika kamu mengikuti petunjuk kami diatas, maka sekarang kamu sudah memiliki minimal 9 paragraf cerita pendek. Sekarang saatnya kamu menuangkannya ke dalam format naskah.
Sebelum ke sana, cara paling mudah untuk mempersiapkanmu menulis naskah adalah menjabarkan 9 paragraf tersebut ke dalam urutan adegan (scene). Adegan (scene) dibagi sesuai dengan latar tempat dan waktu. Apabila suatu situasi terjadi dalam satu tempat dan waktu, maka ia dihitung sebagai satu adegan. Jabarkan ceritamu ke dalam urutan latar waktu dan tempat. Lalu tulis kejadiannya dengan semakin detail. Misalnya:
Scene 1 – Dapur Kos – Siang
Scene 2 – Kamar Tidur – Malam
Scene 3 – Sekolah – Pagi
Dan seterusnya…
Jika kamu sudah memiliki urutan cerita sesuai dengan latar waktu dan tempat. Kini kamu bisa menuangkannya ke dalam format naskah. Aplikasi yang biasa digunakan untuk menulis naskah adalah FinalDraft. Namun aplikasi ini harganya relatif mahal. Beberapa penulis menggunakan Celtx, aplikasi gratis yang tak kalah canggih dengan FinalDraft.

Sekian angkah-langkah menulis skenario agar ceritamu tetap fokus. Jika kamu mengikuti langkah-langkah ini, mudah-mudahan ceritamu dapat tetap fokus. Kami tahu seringkali banyak ide-ide liar berdatangan dan menganggu fokus cerita. Jika kamu mengalaminya, kami tidak pernah bosan untuk mengingatkan untuk melihat kembali tulisanmu di tahap sebelumnya, dan ingat kembali premis utama ceritamu, karena itulah fokus utamamu. Yang kamu lakukan setelah menulis premis adalah memberikan argumen penunjang untuk memperkuat premis tersebut. Jangan pernah menambahkan situasi, karakter, atau apapun yang malah melemahkan premis utamamu.

Tak ada aturan baku dalam penulisan skenario. Yang kami tulis di sini adalah berdasarkan pengalaman kami, karena kamipun sering mengalami hal serupa. Jadi jangan pernah takut untuk bereksplorasi dan menemukan proses kreatifmu sendiri.

Source: 1

Rabu, 06 Februari 2019

Apa itu Storyboard?

Apakah kamu mengetahui apa itu storyboard? Pasti sebagian dari kalian pernah mendengar istilah tersebut. Ketika membuat sebuah film pendek atau iklan, storyboard menjadi salah satu tahapan paling penting dalam proses pembuatanya. Mengapa penting? Bagaimana sejarahnya storyboard digunakan sampai saat ini? Berikut ulasannya!

Apa Itu Storyboard?
2 (1) 

Storyboard adalah bentuk visualisasi dari tiap adegan yang ada di dalam naskah cerita. Atau gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah yang ditulis oleh penulis/scriptwritter.

Apa Tujuannya?
Tujuan membuat storyboard adalah memudahkan menyampaikan ide cerita kepada orang lain. Mengapa? Karena melalui gambar dan visualisasi, orang akan lebih mudah menangkap maksudnya sehingga menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita. Selain itu, sebagai pedoman/pengingat pada saat pengambilan gambar maupun editing gambar.

Bagaimana Sejarah Singkatnya?
2 

Storyboard pertama Disney merupakan evolusi dari sketsa yang berbentuk seperti komik (per panel) yang diciptakan tahun 1920-an untuk mengilustrasikan konsep dari film animasi pendek Plane Crazy dan Steamboat Willie. Kemudian storyboard dibuat dan dikembangkan oleh Walt Disney Studio pada awal 1930-an. Berawal dari Webb Smith yang mempunyai ide untuk menggambar tiap adegan di kertas terpisah dan menempelkannya pada papan buletin dengan tujuan untuk menceritakan keseluruhan cerita ke dalam sequence. Sedangkan untuk storyboard yang lengkap baru diciptakan pada tahun 1933 untuk film pendek Disney yang berjudul Three Little Pigs (The Story of Walt Disney, Henry Holt, 1956). Menurut John Canemaker dalam buku Paper Dreams: The Art and Artists of Disney Storyboards (1999, Hyperion Press).

Kegunaan Storyboard dalam Berbagai Bidang

3 

Storyboard berguna dalam berbagai bidang, seperti industri entertainment, bisnis, dan pendidikan.

a.Industri Entertainment
Merencanakan pengambilan gambar dalam video live-action
(komersial, vlog, acara TV, film, dll.), merencanakan narasi untuk animasi, dan merencanakan gambaran tata panggung/latar tempat.

b. Dunia Bisnis
Berguna untuk mempromosikan ide produk, menggambarkan hal-hal yang potensial, dan mempresentasikan ide kepada klien secara visual.

c. Pendidikan
Sebagai ringkasan materi pembelajaran berbentuk visual sehingga guru menceritakan narasi, menggambarkan proses, dan mengatur informasi dari storyboard tersebut.

Apa Saja yang Harus Ada dalam Storyboard?
4 

1. Sketsa atau gambaran layar, halaman atau frame.
2. Warna, penempatan dan ukuran grafik, jika perlu.
3. Teks asli, jika ditampilkan pada halaman atau layar.
4. Warna, ukuran dan tipe font jika ada teks.
5. Narasi jika ada.
6. Animasi jika ada.
7. Video, jika ada.
8. Audio, jika ada.
9. Interaksi dengan penonton, jika ada.
10. Dan hal-hal yang perlu diketahui oleh staf produksi.

Storyboard pun menjadi elemen penting dalam pembuatan sebuah film. Ia tidak lagi dikerjakan dengan sembarangan, karena storyboard memerlukan seniman yang bisa menerjemahkan naskah ataupun visi sang sutradara dalam bentuk visual, sehingga harus dikerjakan secara maksimal. 

Soure: 1