Rabu, 23 Januari 2019

Format Skenario Film

Kalau kamu ingin membuat film, kamu harus tahu dulu bagaimana cerita dasar sebuah film, karakter yang bermain dalam film tersebut, hingga lokasi di mana adegan dibuat. Nah, seperti inilah format dari membuat skenario film.

A. Judul Scene
Biasanya film terbuat dari beberapa scene yang menampilakan beberapa adegang dan latar. Keterangan latar atau tempat menandakan di mana adegang dibuat. Nbiasanya istilah EXT digunakan untuk keterangan adegan dalam ruangan, sedangkan INT untuk adegang di dalam ruangan. Umumnya, format penulisan menggunakan font Times New Roman, 12 pt, Capital, Bold, dan Underline. Contoh:
1.      INT. DAPUR NINO (DI RUMAH) – SORE.
2.      EXT. ALUN-ALUN – MALAM.

B. Nama Pemeran
Sebenarnya, format skenario internasional dalam penulisan nama tidak umum dituliskan. Namun, di Indonesia ada beberapa penulis skenario menganggap menuliskan nama penting dan berada tepat di bawah judul scene. Umumnya menggunakan Times New Riman, 10 ot, Capital. Contoh:
INT. DAPUR NINO (DI RUMAH) – SORE.
NINO, PEMILIK RUMAH

C. Deskripsi Visual
Deskripsi mengenai keterangan suasana, tempat kejadian, dan peristiwa yang ada dalam scene tersebut, deskripsi ini yang akan diterjemahkan sutradara dalam menghasilkan visualnya. Contoh:
“Madrim memanggul sebuah karung, berjalan melintas depan warung nasi. Langkahnya cenderung cepat khas kuli yang sedang memanggul barang. Si Pemilik Warung (merangkap rentenir), pria bertampang okem, menegurnya. Sementara pelayan perempuan berkulit gelap dan bertampang sangat dusun (padahal sebetulnya manis), ialah keponakan si Pemilik Warung bernama naryati, melayani para tamu warung sambil sesekali memandang iba pada Madrim.”

D. Tokoh Dialog
Bagian ini hanya menerangkan NAMA dari tokoh (karakter) yang sedang mengeluarkan vokal, baik dialog maupun monolog. Umumnya dituliskan di tengah, Times New Roman, 12 pt, Capital, dan Bold.

E. Beat
Beat atau irama dalam skenario film merupakan istilah yang digunakan untuk mengetahui emosi tokoh di mana nantinya akan terlihat dalam bentuk ekspresi. Beat inilah yang menjadikan dialog yang diucapkan dan laku menjadi sinkron hingga memiliki arti dan motivasi. Beat ditulis dalam tanda kurung (…), huruf kecil, letaknya di bawah posisi tokoh dialog, dan bisa juga diselipkan di antara kalimat dialog, Times New Roman, dan 12 pt.

F. Dialog
Seperti yang sudah kamu ketahui bahwa dialog berisi kata-kata yang diucapkan tokoh. Format penulisan dialog adalah Times New Roman, 12 pt, huruf kecil, posisi agak ke tengah di bawah nama Tokoh. Ada beberapa hal saat menyusun format dialog, yaitu.
·         Siapa yang berdialog.
·         Dengan siapa dia berdialog.
·        Apa latar belakang tokoh tersebut. Misalnya  ia lulusan apa, berasal dari budaya mana, usianya berapa, dan lainnya.
·         Di mana terjadinya dialog tersebut.
·         Bagaimana suasana hati tokoh yang berdialog.
·         Apa tujuan dialog tersebut, apakah permohonan, ancaman, dan sebagainya.

G. Transisi
Seperti yang sudah dikatakan bahwa film terdiri dari beberapa scene. Nah, transisi dalam skneario berfungsi nuntuk peralihan dari scene datu ke scne lainnya. Biasanya dipakai istilah CUT TO, FADE OUT- FADE IN, DISSOLVE TO. Tujuan transisi selain sebagai pengait antar scene, dari ending scene menuju scene berikutnya, transisi bisa juga untuk memaknai adegan tertentu, misalnya mimpi dengan menggunakan DISSOLVE TO, atau melamun/membayangkan sesuatu dengan menggunakan transisi lainnya yang sesuai.
Nah, ada beberapa istilah dalam skenario yang harus kamu tahu.
  1. BCU (BIG CLOSE UP): Pengambilan gambar dengan jarak yang sangat dekat. Biasanya, untuk gambar-gambar kecil agar lebih jelas dan detail, seperti anting tokoh.
  2. CU (CLOSE UP): Pengambilan gambar dengan jarak yang cukup dekat. Biasanya, untuk menegaskan detail sesuatu seperti ekspresi tokoh yang penting, seperti senyum manis atau lirikan mata. Tokoh biasanya muncul gambar wajah saja.
  3. COMMERCIAL BREAK: Jeda iklan. Penulis skenario harus memperhitungkan jeda ini, dengan memberi kejutan atau suspense agar penonton tetap menunggu adegan berikutnya.
  4. CREDIT TITLE: Penayangan nama tim kreatif dan orang yang terlibat dalam sebuah produksi
  5. CUT BACK TO: Transisi perpindahan dalam waktu yang cepat untuk kembali ke tempat sebelumnya. Jadi, ada satu kejadian di satu tempat, lalu berpindah ke tempat lain, dan kembali ke tempat semula.
  6. CUT TO: Perpindahan untuk menggambarkan peristiwa yang terjadi bersamaan, tetapi di tempat yang berbeda atau kelanjutan adegan di hari yang sama.
  7. DISSOLVE TO: Perpindahan dengan gambar yang semakin lama semakin kabur sebelum berpindah ke adegan berikutnya.
  8. ESTABLISHING SHOT: Pengambilan gambar secara keseluruhan, biasa disingkat ESTABLISH saja.
  9. EXT.(EXTERIOR): Menunjukan tempat pengambilan gambar diluar ruangan
  10. FADE OUT: Perpindahan gambar dari terang ke gelap secara perlahan.
  11. FADE IN: Perpindahan gambar dari gelap ke terang secara perlahan.
  12. FLASHBACK: Ulangan atau kilas balik peristiwa. Biasanya, gambarnya dibedakan dengan gambar tayangan sekarang.
  13. FLASHES: Penggambaran sesuatu yang belum terjadi dalam waktu cepat; contohnya: orang melamun.
  14. FREEZE: Aksi pada posisi terakhir. Harus diambil adegan yang terjadi pada tokoh utama dan dapat membuat penonton penasaran sehingga membuat penonton bersedia menunggu kelanjutannya.
  15. INSERT: Sisipan adegan pendek, tetapi penting di dalam satu scene.
  16. INTERCUT: Perpindahan dengan cepat dari satu adegan ke adegan lain yang berbeda dalam satu kesatuan cerita.
  17. INT. (INTERIOR): Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang terlihat secara keseluruhan.
  18. LS (LONG SHOT): Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang terlihat secara keseluruhan.
  19. MAIN TITLE: Judul cerita pada sinetron atau film.
  20. MONTAGE: Beberapa gambar yang menunjukkan adegan berurutan dan mengalir. Bisa juga menunjukkan beberapa lokasi yang berbeda, tetapi merupakan satu rangkaian cerita.
  21. OS (ONLY SOUND): Suara orang yang terdengar dari tempat lain; berbeda tempat dengan tokoh yang mendengarnya.
  22. PAUSE: Jeda sejenak dalam dialog, untuk memberi intonasi ataupun nada dialog.
  23. POV (POINT OF VIEW): Sudut pandang satu atau beberapa tokoh terhadap sesuatu yang memegang peranan penting untuk tokoh yang bersangkutan.
  24. SCENE: Berarti adegan atau bagian terkecil dari sebuah cerita.
  25. SLOW MOTION: Gerakan yang lebih lambat dari biasanya. Untuk menunjukkan hal yang dramatis.
  26. SFX (SOUND EFFECT): Untuk suara yang dihasilkan di luar suara manusia dan ilustrasi musik. Misalnya, suara telepon berdering, bel sekolah, dll.
  27. SPLIT SCREEN: Adegan berbeda yang muncul pada satu frame atau layar.
  28. TEASER: Adegan gebrakan di awal cerita untuk memancing rasa penasaran penonton agar terus mengikuti cerita.
  29. VO (VOICE OVER): Orang yang berbicara dalam hati. Suara yang terdengar dari pelakon namun bibir tidak bergerak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar